Memperbaiki Kesehatan Mental dengan Menerima Takdir Allah

Tidak bisa menerima takdir Allah merupakan salah satu penyebab terbesar dari penyakit jiwa (kesehatan mental) seseorang.

Muhammad Farid Zia
Cerita kehidupanku

--

Photo by Inzmam Khan

Biasanya di akhir tahun banyak orang membuat rangkuman terkait apa-apa saja pencapaian yang sudah ia tuntaskan di tahun sebelumnya kemudian di awal tahun dilanjut dengan membuat daftar resolusi apa saja yang ingin ia capai di tahun berikutnya.

Alhamdulillah ini tentu hal yang bagus, itu artinya kita masih punya tujuan dalam hidup. Saya doakan semoga daftar resolusi yang sudah kalian buat itu bisa tercapai semua ya, Aamiin.

Namun, kalian pernah berpikir gak sih ketika plan yang sudah kalian buat ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang kalian harapkan dan usahakan? Padahal rasanya kita sudah memberikan usaha yang terbaik dan maksimal untuk mencapainya.

Kemudian kalian merasa down, stres, dan pusing sendiri. Bingung apakah ada yang salah dengan usaha yang sudah kita lakukan. Intinya mah kalian gak bisa menerima hasil tersebut.

Pada akhirnya kesehatan mental terganggu dengan hal ini karena merasa usahanya itu harus sesuai dengan apa yang ia harapkan. Tapi masalahnya gak segampang itu. Kadang ya kita dapat takdir baik dalam hidup kadang juga gak jarang dapat takdir yang buruk menurut kita sendiri.

Kalo kita semasa hidup di dunia terus terusan punya mindset seperti ini, yakin deh kesehatan mental kalian bakal terus terganggu, gak tenang dalam hidup, stres dan pusing sendiri.

Pada akhirnya ya efeknya bukan cuma ke mental aja, tapi juga bepengaruh sekali ke kesehatan badan juga.

Jadi sebenarnya mah supaya kesehatan mental kita itu tetap terjaga dan tetap sehat tipsnya cuma satu “Belajar menerima takdir Allah, entah itu takdir baik atau takdir yang buruk menurut kita pribadi”.

Itu kenapa saya pribadi sekarang udah gak mau terlalu musingin hal-hal di luar kontrol diri sendiri. Intinya sudah ikhtiar dan berdoa sama Allah, kalo semisalnya hasilnya gak sesuai yasudah bersabar, kalo sesuai ya bersyukur.

Alhamdulillah dengan belajar menerapkan hal tersebut hidup bisa jadi lebih tenang jadinya.

Tapi coba bayangin kalo saya terus mikirin kenapa hasilnya gak sesuai padahal udah usaha maksimal, kerja keras, dsb, yang ada malah jadi stres dan pusing sendiri. Akhirnya hidup jadi gak tenang dan banyak pikiran. Efeknya tadi hidup dan badan jadi gak sehat.

Jadi semangat teman-teman, hidup ini semuanya tentang ujian, gak semua yang kita mau itu akan kita dapatkan, begitupula sebaliknya terkadang hal yang tidak pernah kita pikirkan sama sekali akan kita miliki, malah menjadi milik kita. Hidup itu memang unik dan bukan cerita kehidupan yang gampang ditebak alurnya seperti apa.

Terakhir, dalam Islam hal-hal seperti kesehatan mental ini sebenarnya sudah ada obatnya. Obatnya dekat sekali kok dengan kita, yaitu belajar menerima takdir Allah, ini termasuk pelajaran mendasar sekali di bab Tauhid, materi yang harus terus kita ulang-ulang sampai mati. Karena akan percuma juga kita hidup tapi tanpa bekal Tauhid.

Dengan belajar ilmu Tauhid dan dan punya Aqidah yang benar, InsyaAllah bagaimanapun masalah dalam hidup harusnya gak akan terlalu berat untuk kita jalani, sebabnya ya karena tadi tauhid kita itu sudah sangat kuat. Beda halnya dengan orang-orang yang tidak pernah belajar tauhid dan aqidah misalnya, tentunya ia akan lebih mudah terombang ambing dalam peliknya masalah hidup di dunia ini.

--

--

Muhammad Farid Zia
Cerita kehidupanku

🇮🇩 • /Frən(t) ˈend Software Engineer. Blog Writer. Likes to write about personal opinions.