Malu yang Salah Tempat

Muhammad Farid Zia
Cerita kehidupanku
Published in
2 min readJun 22, 2023

--

Photo by Karolina Grabowska

Punya sikap malu tentu merupakan hal yang baik, terutama jika diterapkan dalam konteks yang positif. Salah satu contoh dari rasa malu yang tidak tepat adalah ketika kita ingin belajar dari orang yang lebih berpengalaman, namun rasa malu yang kita rasakan menghalangi niat tersebut. Akibatnya, keinginan untuk belajar menjadi terhambat.

Pernah mendengar ucapan semacam ini “Apakah saya boleh ikut belajar di tempat / komunitas X?” Ketika ditanggapi dengan ucapan “Tentu saja boleh, tidak ada larangan. Siapa pun boleh bergabung untuk belajar bersama di sini, jadi jangan ragu untuk datang langsung ke sini.” Namun, orang tersebut menjawab, “Sebenarnya saya ingin pergi dan ikut belajar di sana, tapi saya merasa agak malu karena mereka sudah sangat berpengalaman di bidang ini, sedangkan saya masih pemula.”

Mungkin Anda pernah mendengar cerita serupa, bukan? Padahal, pada awalnya orang tersebut ingin belajar bersama, namun setelah mendapatkan jawaban yang positif, ia justru malah mengatakan “malu”. Padahal orang-orang yang ada di komunitas tersebut pasti juga pernah menjadi seorang “pemula”. Namun, karena mereka tidak merasa malu dan memiliki semangat yang tinggi untuk maju dan belajar, akhirnya mereka berhasil mencapai level yang membuat mereka tidak lagi disebut sebagai seorang pemula.

Banyak kasus serupa seperti ini, di mana seseorang yang awalnya memiliki pengetahuan yang terbatas, tetapi karena mereka tidak malu untuk belajar dari orang lain, akhirnya ia bisa menguasai banyak hal. Berbeda dengan mereka yang ingin belajar tetapi dikalahkan oleh rasa malunya, pada akhirnya mereka sulit untuk berkembang. Hal semacam ini saya sebut sebagai malu yang tidak pada tempatnya. Padahal, niatnya sudah baik untuk belajar, jadi mengapa harus merasa malu? Berbeda halnya jika niat tersebut berkaitan dengan hal-hal negatif, maka baru layak untuk merasa malu ketika ingin melakukannya.

Oleh karena itu, penting untuk menempatkan rasa malu pada konteks yang tepat.

--

--

Muhammad Farid Zia
Cerita kehidupanku

🇮🇩 • /Frən(t) ˈend Software Engineer. Blog Writer. Likes to write about personal opinions.